Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Langkah Awal Mengonlinekan Bisnis ataupun UMKM


UMKM (Usaha mikro, kecil dan menengah) bisa dibilang merupakan salah satu nadi perekonomian di Indonesia. Bagaimana tidak saat ini jumlah UMKM di Indonesia sangat banyak, bahkan menurut data yang ada jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2020 ini sudah mencapai 59,2 juta. Dengan jumlah yang begitu besar tersebut sangat layak jika UMKM disebut sebagai salah satu penggerak ekonomi nasional.

Akan tetapi sayangnya adanya pandemi yang berlangsung sejak awal tahun berdampak cukup buruk terhadap keberadaan UMKM. Tidak sedikit bisnis yang mengalami penurunan pendapatan atau bahkan mengalami kebangkrutan dan menutup usahanya disebabkan adanya pandemi ini. Memang sih pemerintah dan beberapa pihak terkait yang lain sudah mengeluarkan kebijakan pemberian bantuan kepada UMKM. Akan tetapi sayangnya bantuan tersebut masih belum merata dan tak semua UMKM mendapatkannya.

Oleh karenanya penting bagi UMKM yang ada saat ini untuk tetap berupaya mempertahankan usahanya. Tentunya dibandingkan dengan hanya mengharapkan bantuan pemerintah ada baiknya UMKM juga mulai berusaha sendiri untuk tetap survive di masa pandemi ini. Salah satu cara untuk survive ini misalnya saja dengan memperluas target market secara online. Pemasaran produk UMKM secara online ini bisa menjangkau berbagai daerah yang ada di Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Dengan semakin besar market yang ditarget tentunya peluang terjadinya konversi penjualan juga semakin besar.

Tentunya untuk mulai menjadikan UMKM go online ada berbagai tahapan yang perlu dijalani. Beberapa tahapan tersebut beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Memilih Platform Online yang Sesuai

Salah satu langkah awal yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha ketika memutuskan untuk mengonlinekan usahanya adalah memilih platform apa yang akan dipakai. Seperti yang kita ketahui ada cukup banyak platform yang bisa dipilih untuk memasarkan produk dan jasa secara online. Kita bisa memilih apakah akan memasarkan produk secara online lewat marketplace seperti tokopedia, shopee, bukalapak dan yang sejenisnya, lewat sosial media seperti facebook dan instagram ataupun melalui website milik sendiri.

Tentu saja setiap platform memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Sebagai contoh jika kita memutuskan menggunakan marketplace maka kita tinggal mendaftar dan mengupload produk yang kita jual ke marketplace tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Menggunakan marketplace untuk memasarkan produk secara online juga bisa menghemat sejumlah biaya karena biasanya marketplace bersifat gratis ( atau kalaupun berbayar itu untuk keperluan iklan). Akan tetapi selain memiliki beberapa kelebihan menggunakan marketplace juga memiliki kekurangan misalnya saja persaingan yang sangat tinggi bahkan tak jarang terjadi perang harga sehingga margin keuntungan yang bisa kita ambil menjadi kecil, menggunakan marketplace untuk pemasaran online juga kurang mendukung untuk melakukan branding terhadap produk dan usaha kita.

Demikian juga jika kita memutuskan berjualan dengan social media seperti facebook dan instagram juga harus siap dengan kelebihan dan kekurangannya. Untuk kelebihan berjualan dengan sosial media antara lain adalah jangkauannya yang sangat luas bisa mencapai berbagai negara, tidak membutuhkan banyak modal serta bisa menargetkan konsumen yang spesifik. Sementara kelemahan berjualan online dengan menggunakan sosial media antara lain adalah adanya sejumlah peraturan dari sosmed tertentu yang membatasi usaha kita, terkadang juga akun sosmed kita dinonaktifkan tanpa alasan yang jelas.

Sedangkan jika kita memasarkan produk UMKM menggunakan website milik sendiri tentunya kita bisa mendapatkan beberapa keuntungan, misalnya saja kita bisa mendesain web sesuai dengan keinginan, bisa digunakan untuk mulai membangun brand kita sendiri serta lebih leluasa dalam mengelolanya. Sedangkan kelemahan menggunakan website untuk pemasaran bisnis ini antara lain adalah memerlukan biaya yang terkadang tak sedikit jumlahnya baik itu untuk pembuatan maupun pengelolaannya, selain itu kita juga perlu tahu sedikit tentang website tersebut sehingga jika sewaktu waktu terjadi gangguan kita bisa segera mengatasinya sendiri.

2. Mendatangkan Pengunjung

Hal selanjutnya yang perlu kita lakukan setelah memiliki platform yang akan digunakan untuk berjualan secara online adalah mendatangkan visitor ke platform tersebut. Semakin besar jumlah visitor yang datang apalagi jika visitor tersebut adalah visitor yang tertarget atau dengan kata lain sesuai dengan barang yang kita jual maka semakin besar pula potensi terjadinya konversi penjualan. 

Untuk cara mendatangkan visitor sendiri caranya cukup beragam mulai dari yang sifatnya gratisan hingga yang berbayar. Untuk yang gratisan misalnya bisa dilakukan dengan mempromosikannya ke grup grup facebook, promo ke wa grup, menempatkan website di halaman pertama google dengan SEO dan lain sebagainya. Sedangkan untuk cara berbayar bisa menggunakan iklan online baik itu facebook ads, instagram ads, maupun google ads.

3. Mempersiapkan SDM dan Fasilitas Penunjang Lainnya

Selain 2 langkah di atas perlu juga bagi pemilik usaha untuk mempersiapkan sdm yang siap untuk mengelola usaha online tersebut. Mungkin saja untuk awal awal dan usaha masih kecil hal tersebut masih bisa kita lakukan sendiri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu dan perkembangan usaha tentunya membutuhkan orang lain untuk membantunya. Dan usaha online tentunya perlu juga didukung dengan peralatan yang cukup memadai misalnya saja komputer/ laptop / smartphone, jaringan internet yang stabil dan lain sebagainya.


Posting Komentar untuk " Langkah Awal Mengonlinekan Bisnis ataupun UMKM"